Bergerak Lepas Batas
Rabu, 01 Agustus 2018
Jumat, 12 Mei 2017
DAMAI
INDONESIA KU
PANCASILA
DASAR NEGARA KITA BUKAN MEREKA YANG BUDAK HARTA
Created : Rizki Fauza Simbolon
Diakhir-akhir ini sudah sering dan familiar dimata kita terutama
semua pengkomsumsi media kericuhan dimana-mana. Semakin banyak dan mulai
menyebar ke seluruh nusantara negeri kita tercinta. Menjadikan suatu pelajaran
berharga bagi generasi muda yang akan menjadi penerus dimasa mendatang. Indonesia
tidak hanya milik sebagian kelompok atau bahkan golongan tertentu. Sebagai
negara yang menyandarkan Pancasila sebagai dasar negara akan tetapi menjadikan
NKRI sebagai puncak anutan dari yang kalian yakini. Semua jelas didasarkan
karena tingkat keserakahan yang tinggi dan merasa golongan ini lah yang benar
dan sesuai dengan Indonesia yang diinginkan.
Kericuhan terjadi belakangan ini yang banyak beredar dan meramaikan
media kita yakni tentang kepemimpinan di negara kita. Gara-gara satu orang
kecil yang mengguncangkan indonesia bahkan dunia. Sehingga mengakibatkan timbul
kotak-kotak dalam masyarakat menjadi satu golongan dan masing-masing golongan
berusaha untuk saling menjatuhkan. Dapatkah kita salahkan beliau? Coba lah
berusaha untuk berpikir, sesekali gunakan isi kepala secara bersih. Karena memang
kewajiban kita sudah jelas yakni di perintah untuk menggunakan isi yang ada di
atas tubuh dalam tulang tenggorang untuk di pakai secara terpadu pula. Hanya karena
masalah kepemimpinan mampu merusak tatanan kesatuan NKRI yang senantiasa 3,5
abad di pejuangkan dengan darah-darah yang rela untuk di tumpahkan dan kurang
lebih hampir mencapai 72 tahun di pertahankan lalu di rusak dengan
implementer-implementer yang memang merasa bahwa golongan mereka yang terbaik
dan yang harus di ikuti dengan golongan lain.
Indonesia. Negara kepulauan yang luas dan terbentang dengan susunan
kesatuan yang sangat strategis, terporak poranda hanya karena politik untuk
mensejahterakan segolongan lapisan masyarakat dengan mengorbankan banyak jiwa. Inikah
pemaknaan dari pancasila yang kalian pahami? Perlu kita ingat kembali Indonesia
bukan Islam, kristen, hindu, buhda bahkan konghuchu. Indonesia bukan Jokowi,
SBY, Ahok, Rezieq, atau bahkan Megawati sekalipun. Kita adalah negara yang di
persatukan dengan keberagaman suku-suku dan budaya-budaya yang berbeda untuk
satu tujuan yang sama yakni Indonesia yang Sejahtera. Berhenti untuk untuk
berfikir pendek untuk suatu hal panjang. Bagi kalian yang pro terhadapnya
(****) jangan mengatakan bahwa memang kalian yang benar dari sesiapapun karena
boleh jadi yang kalian idolakan tersebut mampu mewujudkan apa yang kalian
cita-cita kan sesuai apa yang generasi kalian harapkan kedepannya. Jangan seolah
menjatuhkan semua tumpuan terhadap satu pilihan. Pernahkah kalian berfikir
betapa kecewanya suatu kesetiaan jika di balas dengan sebuah penghianatan.
Bagi kalian yang kontra, tidak usah berusaha untuk terus
menjatuhkan dengan merasa golongan kalian sempurna dan pantas jadi panutan
golongan-golongan lain. Apa lagi dengan menjadikan agama sebagai sandaran hidup
ber-indonesia. Sekali lagi kita camkan dalam pikiran kira bahwa indonesia bukan
milik satu agama. Cukup dengan menentukan pilihan yang baik dan kembali untuk
hidup sesuai dengan peraturan agama masing-masing. Karena begitu yakin kita
pelajari bersama tidak ada satu agama pun di indonesia yang mengajarkan untuk
saling menjatuhkan satu sama lain. Pernahkan kalian berpikir untuk mendoakan
agar pemimpin kalian menjadi seorang yang amanah dan dapat menjalankan tugasnya
dengan baik agar senantiasa dia selalu dapat bertanggung jawab yang padahal itu
memang sebgai tanggung jawab kita. Mampukah kalian untuk memberi kepastian
kalau golongan kalian adalah yang memang pemilik surga yang sesungguhnya. Ingatlah
surga belum mempunyai kavlingan yang menjadi tempat huni kita di kemudian hari.
Jadi jangan menjadikan sesuatu yang hal menjadi tolak ukur dalam kepantasan
kalian dalam kelayakan kalian sebagai pemilik surga.
Mulailah diri pribadi masing-masing untuk membentuk sebuah
perubahan besar. Coba untuk menjadikan diri sebagi tolak untuk bagaimana hidup
berpancasila seperti yang dimaksudkan bagi perumus-perumus pancasila. Di ciptakan
bukan unutk saling bercerai-berai melainkan untuk saling kenal mengenal. Berhentilah
mengartikan pancasila menurut artian pribadi dengan mengesampingkan pendapat
baik orang lain.
@gerakan persatuan.
#rifas_lon.uwaisal-qarni
Senin, 17 April 2017
Menikmati Indahnya Ber-islam
Dengan Embanan Tugas Sebagai Khalifah
created: rizki fauza simbolon
Islam itu indah yang mana di sana terdapat banyak sekali ketetapan
keindahan. Mungkin bisa di katakan sebagai peraturan yang mengikat yang mana
jika sesuai akan selamat dan melenceng maka kiamat. Semua yang ada dalam
kehidupan sudah tertata rapi dan terperinci sedemikian rupa. Yakni disana telah
dijadikan panutan dan pedoman bagaimana menusia untuk menjadi manusia.
Terkadang memang kita tidak merasakan indahnya islam padahal kita beragama
islam sendiri. Wajar karena kita tidak menikmati apa itu islam. Contoh ketika
sedang berlibur jauh dari rumah sementara banyak beban pekerjaan yang kita
tinggalkan maka tinggalkan di kantor. Nah itu yang menjadi beban pikiran kita
padahal pada saat itu kita sedang berapa dilingkungan bahagia pastinya. Maka
sangat wajar kalau kita tidak menikmati liburan yang kita laksanakan kala itu.
Begitu juga dengan islam sangat wajar jika ada orang yang islam namun tak
bahagia. Mungkin karena belum dia dapatkan islam yang sebenarnya atau karena
dia tidak menikmati islam yang indah ini.
Kenapa kita tidak pernah puas dengan apa yang kita punya saat ini.
Jelas karena kita memang hidup dimana untuk menjadi yang terbaik di atas yang
terbaik. Justru islam juga tidak pernah melarang hal tersebut bahkan kita di
suruh untuk terus berlomba-lomba melakukan kebaikan. Setelah di telaah lebih
jauh untuk apa hal demikian kita lakukan. Dengan kita menebar kebaikan dengan
orang lain maka tak heran kebaikan itu akan berbalik pada diri pribadi. Karena
percaya atau pun tidak percaya hukum sebab akibat terus berlaku kapan dan
dimana pun kita berada.
Tidak bisa di pungkiri bahwa dengan jelas kita saksikan tidak ada
yang kurang pada bumi yang kita rasakan saat ini walau dan bagaimana pun kita
mencari kesalahan tersebut. Karena jelas yang bertanggung jawab atas semua ini
bukan lagi tangan makhluk melainkan tangan pencipta dari pada makhluk itu
sendiri. Indahnya islam telah mengajarkan kita apa yang harus kita lakukan dari
bangun tidur hingga tertidur lagi.
Lalu dengan apa kita sebenarnya kita harus berislam agar merasakan
islam yang sesungguhnya. Bagaimana kita harus bersikap agar indahnya islam
tersebut dapat kita rasakan. Apakah kita masih pantas untuk merasakan keindahan
tersebut. Menjadi islam untuk merasakan masihnya islam bukanlah hal yang sulit
bahkan mustahil kita lakukan. Mengapa demikian? Karena memang kita hanya
mengikuti apa yang menjadi pedoman yang tidak mungkinada kekurangan padanya.
Sama halnya dengan hal bernegara kita cukup berpacu pada undang-undang negara
tersebut maka kita bisa dikatakan sebagai warna negara yang baik. Tidak sulit
bukan? Yes, karena memang di buat peraturan agar menjadikan dan melatih
ketaatan pada diri pribadi masing-masing. Atau jika ingin menambah indah islam
bisa di racik dengan menambahkan :
#Membentuk
lingkungan islam yang indah
Kita sebagai makhluk yang harus bersosial dan ingin merasakan yang
namanya indahnya islam maka yang utama perlu kita bentuk ialah lingkungan.
Lingkungan akan jadi seperti apa yang kita harapkan jika kita
bersungguh-sungguh dalam mewujudkannya. Lalu bagaimana untuk menciptakan lingkungan
indah tersebut. Apakah sulit? Ya, tidak ada kata yang sulit bagi orang yang
berusaha. Lalu apa yang kita lakukan? Hal utama yang dapat kita lakukan ialah
memulai dari diri kita pribadi. Jika diri pribadi saja masih belum indah
bagaimana mungkin kita akan mengindahkan lingkungan kita. Lingkungan bisa indah
jika memang kita yang memulai dari lingkungan yang minoritas.
Bagaimana lingkungan yang dikatakan indah tersebut. Lingkungan
indah ialah lingkungan yang mana membuat sesorang merasa nyaman. Nyaman dalam
artian dapat bernilai positif bagi yang menikmati. Walaupun mungkin pasti ada
jiwa minorotas yang tidak sepaham atau berbeda pengertian. Namun itulah seni
dalam kehidupan berkelompok. Dimana ada cinta selipkan sedikit benci untuk itu
karena tak selamanya hitam itu jahat dan putih itu baik.
Lingkungan yang indah akan menjadikan tempat dimana kita akan
nyaman saat berada didalamnya. Disana kita akan dapat saling merasakan suka
duka bersama. Layaknya satu tubuh yang sakit dan akan membuat semua ikut
merasakan. Lingkungan indah bukan hanya lingkungan yang nyaman di pandang mata
namun nyaman di rasakan jiwa.
#Menyambung
erat silaturahmi
Keindahan islam juga terletak karena
rasa persatuan yang mana akan dijadikan kekuatan untuk terus utuh menyeluruh
hingga sulit untuk di goyahkan. Dengan membangun dan terus mempererat hubungan
silaturahmi juga akan menambah rasa persaudaraan. Disinilah yang membuat islam
berbeda dari agama lain. Oleh karena itu, indah bukan bukan berasal dari intern
melainkan ekstern.
Mungkin memang benar sulitnya mempersatukan
sesuatu yang berakal. Padahal kewajiban untuk bersatu bukan hanya hal yang
tidak penting, bahkan jika di telaah lebih jauh memang sudah diketahui semua
hamba bahwasannya harus hidup berkolaborasi dengan manusia yang lain.
Silaturahmi yang kita bangun dan
terus kita kokohkan akan menjadikan kuatnya pondasi sebuah bangunan yang mana
memang syaratnya sangat sulit untuk di penuhi. Namun, mulailah dari diri
sendiri. Karena metode pembelajaran yang paling efektif dilakukan seorang guru
adalah dengan keteladanan salah satunya. Jika kebenaran menjadi satu panutan
maka akan menjadi janji sukses tujuan bersama meraih bersih, aman, dan nyaman
sebuah cinta.
#goback
Salah satu yang pernyataan yang memang
membuktikan kalau islam memang benar-benar iya lah dengan di jadikan umat
sebagai rahmat bagi semesta alam. Mengapa di ambil dari segi tersebut. Karena,
yang pertama dari kata rahmat dan yang kedua adalah alam yang mana di jelaskan
bahwa rahmat yakni pemberian nikmat yang sangat besar dari Allah kapada kita. Bagaimana
kita dapat mengatakan kalau itu indah? Yakni dengan bersyukur. Pandanglah
kebawah dan rasakan apa yang ada pada diri kita saat ini.
Menjadikan kita dewasa dengan
berbagai cobaan yang merupakan jalan indah yang menindahkan. Maksudnya adalah
islam indah tersebut dapat kita nikmati setelah kita diterpa rahmat dan di hias
iman. Yang kedua yakni alamin, hal ini menunjukkan bahwa rahmat yang kita
rasakan dalam berislam bukan untuk manusia muslim, mukmin, atau juga muttaqim
melainkan untuk menyeluruh tanpa pandang buluh. Semua berhak mendapatkan indah
islam. Karena islam bukan agama yang di buat untuk saling menjatuhkan melainkan
untuk sama-sama untuk menopang untuk kokoh.
Jadi, pada intinya kita akan dapat
memandang yang namanya islam itu indah ialah dengan memperoleh rahmat dan
digunakan untuk memanfaatkan alam. Dengan demikian menjadikan sesuatu yang
berada di puncak sejahtera yang akan berbuah damai di hari kedepan yang permai.
@rifas_lon-uwais
#si_podahtif.islamituindah
Kamis, 30 Maret 2017
Ketika Konsumerisme Datang Melanda
Merusak Tatanan Cinta
Versi @Si_podahtif
Manusia di ciptakan memang dengan jiwa konsumerisme yang tinggi
diantaranya di sempurnakan rasa dan sifat sabar sebagai penawarnya. Lalu apakah
dengan itu kita harus berhenti mengkonsumsi? Kenapa? Bukankah kita di ciptakan
dengan pola pemikiran yang luar biasa. Ketika sekarang membutuhkan sesuatu bisa
jadi mungkin orang lain bahkan tak memerlukan barang tersebut lagi. Namun
disisi lain ada yang orang lain butuhkan suatu yang sekarang kamu miliki namun
tak bisa dia miliki karena berbagai hal. Semua tidak bergantung pada sebuah
pengamatan. Oke, mungkin kita memiliki sesuatu yang istimewa menurut kita
apakah kita juga bisa menjamin itu istimewa menurutnya.
Jiwa konsumerisme yang manusia miliki adalah hal yang wajar dan
lumrah. Semua wajar memiliki sifat tersebut karena kita memang tercipta dari
pusat yang satu dimana memiliki tujuan yang satu pula. Kadang kita tak pernah
berpikir sangat mudah kita di beri kebebasan untuk melakukan berbagai hal-hal
yang memang harus kita lakukan agar menjadikan diri kita luar biasa. Tapi, kita
malah lebih cendrung terus mengikuti alur di dalam kehidupan yang terus membuat
kita menenggelamkan kemampuan kita. Terus di doktrin bukan suatu yang istimewa
namun tidak suatu yang buruk jika memang itu dalam hal yang baik. Lalu, kenapa
kita harus terus sebagai objek, tak inginkah kita berbikir bagaimana indah nya
hidup sebagai subjek. Coba kita coba tanya jujur pada di sendiri, sudah puaskah
kita dengan kehidupan yang sekarang kita jalani.
Setiap ruang dan waktu yang di berikan di dunia harusnya kita
gunakan untuk hal yang berguna. Baik itu untuk dri sendiri maupun untuk
lingkungan. Mungkin kita semua tahu bahwasaannya memang benar tidak ada yang
bisa bertahan hidup bila tidak di dampingi orang yang ada di sekitar kita.
Perlu kita ingat kembali bahwasannya hidup berjamaah tidaklah akan berlangsung
jika masih mementingkan dan menganut erat budaya konsumerisme. Terkadang kita
tidak sadar bahwa dengan pola hidup yang seperti itu maka sulit kita untuk
membaur dengan lingkungan. Namun, sulit untuk kita akui karena memang lumrah
manusia terlahir dengan sikap egois dan mementingkan diri sendiri.
Sedangkan Adam AS saja yang sudah jelas hidup mewah disurga masih
Allah berikan teman yakni Siti Hawa. Apakah kita mampu untuk terus
mempertahankan sikap kita yang boros ndan enggan memikirkan orang lain. Jika
memang sulit untuk menghentikan konsumerisme sebagai pola hidup, kenapa tidak
mencoba menjadikan sikap dermawan sebagai obat.
Dunia Tercipta Dengan Menyatukan
Cinta Saling Bantu Untuk Terus Bersatu
Karena Dunia Tercipta Untuk Manusia
Yang Mau Berfikir
#Si_podahtif_klarifikasi
@bersama_untukOne
Rabu, 29 Maret 2017
Tuntutan hidup di zaman modern
Hidup
Berpendidikan Tuntutan Di Jaman Modern
Sisi
positif dari hal positif sudut pandang perwujudan
Agent
of change
created : Rizki fauza simbolon
created : Rizki fauza simbolon
Di zaman yang sangat modern sangat menuntut untuk menjadikan
manusia harus menjadi serbatahu. Manusia di tuntut untuk menjadi konsumen yang
sangat dapat bermanfaat bagi orang lain. Kajian-kajian menjadi pusat dimana
merupakan tempat yang jadi sangat populer bagi yang terserang virus
konsumerisme. Pendidikan merupakan salah satu imbas dan di harapkan menjadi
pusat yang sangat membantu menyambut perkembangan dan secara langsung
bersinggungan langsung dengan badan zaman yang modern dan sangat menuntut
tersebut.
Pendidikan menjadi tolak ukur untuk menentukan besar kecilnya
pendapatan seseorang serta tinggi rendahnya jabatan seseorang. Hal ini yang
menjadikan manusia sebagai yang bersinggungan langsung terhadap berlangsungnya
zaman ini semakin berlomba-lomba untuk mendapatkan pendidikan setinggi mungkin
sehingga kadang melupakan ada hak orang lain yang wajib tidak boleh mereka
lupakan. Hal ini yang menjadikan persaingan masyarakat semakin ketat untuk
menaikkan taraf kehidupan keluarga.
Banyak diantara kita yang berperan langsung menjadi saksi dimana
kerasnya kehidupan menjadikan manusia lebih lambat berkembang dan melestarikan
hukum rimba dalam menjalani kehidupan mereka masing-masing. Karena hal ini yang
kaya semakin merajalela dan yang miskin semakin melarat. Maka terjadilah
petak-petak dalam masyarakat yang menjadikan rasa enggan untuk bersatu kembali.
Semakin banyak sekolah sebagai lemabaga pendidikan yang menawarkan
pendidikan dengan berbagai macam program pendidikan yang dicari dan di harapkan
orang banyak. Berbagai macam strategi dan siasat yang telah di buat dan
dirumuskan pihak-pihak lembaga pendidikan. Hal ini di picu dengan gengsi dan
pemisahan antar golongan masyarakat semakin sulit di satukan kembali. Inilah
yang membuat jiwa persaudaraan semakin luntur dan melupakan adat dimana
keharusan budaya tolong menolong pun
sulit terlaksana antar sesama manusia.
Pendidikan juga di jadikan sebagai pusat persaingan antar murid,
baik dari segi biaya, kecerdasan, serta pola penerapan pendidikan. Terkadang
juga di jadikan alat untuk meraup keuntungan demi mencapai kepentingan pribadi.
Mana sekolah yang mempunyai biaya masuk dan bulanan yang tinggi itu sebagai
komunitas dimana tempat siswa-siswa yang berduit pula. Padahal mahalnya biaya
pendidikan hanya sedikit bantuan untuk meningkatkan pola pikir siswa bisa tidak
di ikutu dengan kemauan siswa itu sendiri. Begitu pun pola pendidikan, dengan
penerapan pola pendidikan yang bagus dan terencana dengan sedemikian rupa,
tidaklah seratus persen membantu anak dalam menjadinya seorang anak yang hebat
kalau juga tidak seiring dengan minat anak tersebut, dengan contoh bila mana
iya hanya sekolah berdasarkan kehendak dari keegoisan pihak lain yang membuat
ketetapan mutlak dari sang anak.
Mungkin sudah tidak asing bagi kita tentang maraknya tawuran antar
pelajar. Hal tersebut juga dipicu atas dasar persaingan yang mana golongan
meraka berusaha untuk terus berusaha untuk menjadi yang teratas. Padahal mereka
tidak tahu dampak buruk yang akan menimpa meraka jika doktrin tentang gengsi, strata
dan pola organisasi ini terus meracuni otak mereka. Hal ini akan menjadi dampak
buruk yang akan mereka terima dan tidak hanya mereka kita sebagai masyarakat
saksi sebagai responden juga akan merasakan dampak tersebut. Cepat akan lambat
akan kita rasakan walaupun tidak kontak secara langsung, bahkan bisa saja
menjadi bomerang untuk kita pribadi masing-masing.
Di tinjau dari satu sisi, semua jenis pendidikan berniat untuk
mencerdaskan generasi bangsa kedepannya. Dimana harus saling bersaing
menjadikan generasi penerus seperting yang di anjurkan sebagai mana yang di
anjurkan dalam pancasila sebagai dasar yang kongkrit dalam negara kita
khususnya. Persaingan tersebutlah terkadang yang membuat ada penyelewengan niat
sehingga rencana awal yang di buat kadang menyimpang dikarenakan banyaknya
godaan dalam menjalani kehidupan yang memang pada dasarnya terus menuntut
menjadi pusat mencari kepuasan diatas kepuasan.
Persaingan pendidikan yang semakin sulit di dapatkan bagi masyarakat
kecil dan menjadi pusat beradu gengsi masyarakat atas bukanlah keinginan dan
tujuan dari pendidikan yang sebenarnya. Hal yang demikian akan berdampak buruk
bagi pelajar yang niat awal untuk mencerdaskan menjadi pusat pembeda antar
pelajar, sehingga cendrung terjadi penyimpangan-penyimpangan dan akibat terjadi
tawuran antar pelajar, mabuk-mabukan dan kenakalan-kenakalan remaja yang lain.
Sekolah yang merasa di atas akan memandang rendah sekolah-sekolah lain yang
mungkin derajatnya lebih dari pada sekolah itu.
Bukan hanya sekolah yang demikian, ini juga berakibat pada siswa
yang belajar sebagai bagian dalam sekolah tersebut. Tujuan menjadi lebih baik
juga kadang terabaikan karena mengangap remeh kawan-kawan yang lainnya.
Sehingga yang merasa di bawah merasa tidak mungkin bersaing dan memupuskan
niatnya untuk terus menjadi yang terbaik atau bahkan menyimpang menjadi nakal
karena ingin dianggap dengan cara yang salah dengan cara membuat suatu
keributan dan lain sebagainya.
Siswa juga lebih sulit diatur dimana disaat itulah saat dimana
meraka ingin menemukan jati dri mereka masing-masing dan lebih suka bertingkah
keluar batas. Siswa juga banyak melakukan hal yang belum mereka lakukan dan
bila hal itu tidak mendapat kontrol yang baik dari pihak sekolah yang di bantu
dengan pihak keluarga dan lingkungan pastinya akan terjerumus kepada hal yang
negatif. Proses menuju dewasa yang dialami lumrahnya di usai remaja atau usia
dimana waktu yang cocok untuk menempuh pelajaran akan menjadi rintangan bagi
guru-guru di sekolah. Mereka harus memberi perhatian yang lebih ekstra untuk
melindungi muridnya agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang menyimpang.
Namun banyak sudah banyak guru yang juga berpikir tidak lagi berusaha membuat
generasi muda menjadi generasi penggerak melainkan guru hanya mengajar untuk
melepas tanggung jawab yang di embankan kepadanya. Oleh karena itu, maka tujuan
dari pada sekolah yang sebenarnya menjadi tidak tercapai dan tidak sesuai
dengan apa yang di tetapkan dalam visi dan misi sekolah yang dulunya berniat
menjadikan sekolah sebagai motorik perubahan bangsa.
Sukses berjalannya visi dan misi sekolah adalah dengan adanya kerja
sama dalam banyak pihak terutama sekolah dan pihak keluarga. Pemerintah juga
telah membantu mewujudkan bagaimana menciptakan pelajar yang mana akan menjadi
generasi perubahan dengan berbagai macam cara. Di antaranya dengan menciptakan
kurikulum yang harapannya akan memajukan pola pikir generasi mendatang. Namun
telah banyak kita menyaksikan penyelewengan-penyelewengan yang di lakukan
pihak-pihak yang mengatas namakan pemerintah untuk kepentingan pribadi. Oleh karena
itulah terkadang banyak jugde buruk yang di tujukan ke pemerintah. Jadi, yang
menjadi tajuk utama dalam pembahasan kali ini iyalah menjadikan tanggung jawab
sebagai modal utama dalam menetapkan pemimpin. Ini merupakan salah satu upaya
yang bisa kita lakukan untuk membantu terselenggaranya pendidikan yang
benar-benar dengan tujuan yang sebenarnya yakni sebagai pencetak generasi
perubahan.
Dengan menetapkan dan memilih peminpin yang benar- benar dapat
bertanggung jawab dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Maka, dapat
sedikit meringankan beban kita dan dapat membawa perubahan menjadi yang lebih
baik pada negara umumnya dan pada diri kita pribadi khususnya. Pemimpin yang
memang mempunyai tanggung jawab terhadap pendidikan iyalah orang yang memang
harus cerdas dalam segala hal. Karena yang iya tangani iyalah negara kedepannya
bukan hanya pada priode-nya saja. Salah dalam penetapannya maka akan berakibat
buruk pada kita baik semua pada umumnya. Oleh karenanya sebaiknya dilakukan
secara cermat dan tidak ada unsur keterpaksaan dan unsur lainya yang menjadikan
pemilihan tidak sesuai dengan kenerja atau bekal yang iya bawa. Sebagai
contohnya mungkinkah seorang sarjana ekonomi menjadi menteri pendidikan? Hal
ini mungkin terjadi jika pemilihannya terdapat unsur keterpaksaan, kekerabatan
dan lain-lainnya yang padahal memang jabatan tersebut tidak sesuai dengan apa
yang telah membekali dirinya.
Kesalahan yang mendasar dalam pendidikan di Indonesia ialah
dikarenakan dengan maraknya badan yang bersangkutan dalam pendidikan itu yang
tidak sesuai dengan bidangnya atau juga karena ketidak siapa menerima tugas
yang di embannya ketika meraka di terjunkan dalam dunia pendidikan. Sebagai
contoh kita dapat kita ambil dari wilayah yang terpencil. Ketika kurangnya tenaga
pendidik yang kurang berpotensi atau potensinya kurang sesuai dengan tugas yang
di embankan kepadanya sehingga tidak dapat mengoptimalkan apa yang sudah
menjadi tanggung jawabnya dan oleh karena itu lah sulit diciptakan tenaga
pendidik yang profesional sehingga sulit untuk memajukan kwalitas peserta
didik. Contoh lain yang dapat kita ambil lain ialah dengan banyak di daerah
yang kekurangan guru sehingga guru yang ada mengambil bagian yang memang mereka
tidak kuasai sebelumnya sehingga sulit bagianya untuk mengemban tugas yang di
berikan sementara kewajiban tersebut memang harus wajib ada pada bagian dari
sekolah.
Semua yang terjadi di pendidikan memang tidak terlepas dari peran
masyarakat dan pemerintahan. Adanya kerja sama antar keduanya akan membantu menjadikan
atau menciptakan pendidikan yang memang betul-betul maksimal dan berkwalitas. Memang
tidak mudah untuk diciptakan. Karena yang namanya generasi perubahan itu bukan
generasi sembarangan akan tetapi memerlukan usaha yang tidak mudah untuk
membentuknya. Banyak syarat yang harus di penuhi untuk mewujudkannya. Antara
lain dengan sungguh-sungguh dan komitmen dari masing-masing yang bersangkutan.
Dilihat dari segi mana pun pendidikan adalah hal yang wajid di
dapatkan oleh setiap manusia, baik yang muda, remaja, dewasa bahkan yang tua
sekalipun. Bahkan betapa pentingnya pendidikan banyak program pendidikan yang
di ajukan pemerintah untuk bagaimana supaya pendidikan yang berkwalitas. Namun,
karena berbagai hal sering terhambat dan akhirnya gagal di aplikasikan. Bahkan
hingga kini usaha penerapan pendidikan sebagaimana menciptakan yang di sebut agent
of change belum ada yang dikatakan memasuki tahap berhasil. Seperti yang
kita ketahui penetapan kurikulum yang terus berganti pun merupakan bagian dari
usaha pemerintah. Namun belum ada hasil yang menunjukkan keberhasilan. Salah
satu solusi yang harus di terapkan dan di haruskan bagi setiap organ yang
menginginkan keberhasilan indonesia kedepannya iyalah dengan mewajibkan budaya
baca bagi seluruh masyarakat. Yang sama-sama telah kita ketahui bahwa dengan
membaca kita telah membuka jendela dunia. Mungkin dengan penerapan kewajiban
membaca dapat membantu mewujudkan upaya pemerintah untuk membuat indonesia yang
lebih baik. Karena kita sama-sama mengetahui bahwa budaya minat baca yang ada
di indonesia sangat lah kurang bahkan memegang nomor urut dua dari yang paling
bawah. Hal ini juga di sebabkan karena kurang dukungan dari pemerintah yang
mana telah banyak kita temukan bahwasannya perpustakaan saja masih banyak yang
belum memadai dan belum mempunyai buku yang memadai sebagai kriteria
perpustakaan yang elit. Jadi, kita bisa menjadikan indonesia menjadi negara
yang lebih baik dengan mengembangkan budaya baca. Maka dengan budaya baca telah
berhasil di terapkan maka akan mempermudah menjadikan masyarakat yang pintar
dan dengan masyarakat pintar tersebutlah maka semua akan mengetahui betapa
pentingnya pendidikan. Dengan tidak ragu-ragu lagi untuk bahu membahu
menjadikan pendidikan sebagai pusat perubahan. Di situlah akan menjadikan
masyarakat indonesia yang benar-benar menjunjung tinggi ilmu dan dengan mudah meninggikan
taraf hidup masyarakat.
Menuntut
ilmu mati, tidak menuntut ilmu juga mati
Lebih
baik menuntut ilmu sampai mati.
Dengan
membuka buku sama dengan membuka jendela dunia
#Si_podahtif
@positif_bermodern
Kamis, 23 Maret 2017
Sudut Pandang Positif Dari Hal Positif
SISI
PANDANG POSITIF DARI HAL POSITIF
SUDUT
PANDANGAN @SI_PODAHTIF
DALAM
BAHASAN NIKAH MUDA
created : Rizki fauza simbolon
created : Rizki fauza simbolon
#nikah
muda
Nikah Muda mungkin sudah menjadi hal familiar yang kita dengar
dalam kehidupan berkelompok, keluarga bahkan sebagai anggota dalam berpublik. Banyak
pendapat yang juga sudah di paparkan, di bagikan bahkan di publikasikan tentang
hal yang sangat familiar tersebut yakni nikah muda. Terus berkembang dan
semakin hits di kalangan khalayak ramai, semakin lama semakin indah pula
terdengarnya, mengapa demikian karena banyak hal yang mendukung penuh tentang
hal tersebut, bahkan semacam mendoktrin otak dengan semua keindahan hal
tersebut.
Memang indah terdengar seakan memecahkan cakrawala edukasi untuk
terus dan terus memahami hingga sampai pengharapan menuju puncak dimana
kebahagian lebih mudah di dapat belum lagi dengan dukungan yang menjadikan hal
itu positif bahkan menjadi tolakan keharusan bagi para orang tua yang memang
terdoktrin untuk hal itu.
Namun, @si_podahtif tidak
sependapat dengan hal tersebut, banyak hal yang menjadikan alasan baginya untuk
di jadikan sebagai tolak ukur atau alasan ketidak selarasannya dengan hal itu,
yang bahkan sudah menjadi hal super populer di kalangan manusia dan kaum remaja
khususnya.
Mengubah pola pikir yang awal IYA menjadi MUNGKIN atau BISA JADI
TIDAK memang sangat sulit. Hal utama yang di kumpulkan untuk dijadikan dukungan
adalah sumber. Ibarat penyusunan skripsi bagi para mahasiswa takkan berjalan
sebelum dapat masalah dan dengan didapatnya masalah bebas dan mahasiswa
tersebut pun bebas untuk menyelesaikan dengan cara dan metode apa.
Diantaranya hal yang menjadi permasalahan dan di gunakan sebagai
pokok utama yang di bahas yakni:
#nikah
Tidak sedikit ayat al-quran bahkan di dukung dengan banyak hadits,
diantaranya :
v “maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga,
atau empat ....”(QS. An-nisa : 3)
v “dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu
mengingat kebesaran Allah”.(adz Dzariyat: 49)
v “Hai manusia, bertakwalah kepada tuhan-mu yang menciptakan kamu
dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakkan
dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah SWT,
yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan kekerabatan.
Sesunggihnya Allah SWT adalah pengawas atas kamu”.(An-nisa: 1)
v Dan lain-lain
Serta hadits nabi mengatakan bahwa dengan menikah telah
menyempurnakan separuh dari agama, sungguh luar biasa nikah ini. Rasanya
sempurnalah agama dengan dilaksanakan pernikah antara kita.
Apakah kita tidak berpikir ?
Oke, kamu memang menyempurnakan separuh agamamu dengan jalan
pernikahan. Sudahkah kamu berpikir dengan niatmu menyempurnakan agamamu yang
separuh kalian mampu berdua untuk menyempurnakan agama kalian yang separuh lagi
agar lebih utuh menyeluruh. Dengan modal yang seperti itu kamu mungkin dapat
meyakinkan orang lain untuk berusaha untuk meluruskan niat. Tapi, tidak untuk
diri sendiri. Ingatlah semua bukan hanya perkara yakin dan bisa melainkan
sanggup dan tanggung jawab.
·
Yakin
dengan umur yang sedemikian dapat masing-masing mengontrol emosi berdua ?
·
Yakin
dengan umur sedemikian dapat bertanggung jawab rohani islam yang sama-sama
berbekal pengenalan ?
#ingat dengan mengambilnya dari orang tuanya maka dia milikmu bebas
dirimu perlakukan dia setelah menjadi milikmu, tapi ingat salahnya juga menjadi
salahmu. Masih yakinkah untuk mengambil beban besar tersebut? Sudah cukupkah
ilmu sampai kesana?
·
Yakinkah
dapat menjaga dan terus mengayomi si bengkok tersebut
#muda
Memang kita tidak tau hidup sampai kapan, apa karena itu kita
memilih untuk menikah lebih cepat. Tidak ingatkah kalian dengan janji allah
bahwa @jodoh_pasti_bertemu. Takut ketuaan atau takut karena tampang seperti itu
jadi harus segera mencari dan harus segera menerima yang datang.
Stay be calm-lah semakin muda menikah semakin lama tanggung jawab
yang di embankan kepadamu. Sudah siapkah untuk terus mendapatkan masalah dan
siaga untuk menghadapi berdua. Tampang? Itu mukjizat terbesar kamu tidak usah
takut semua itu sempurna tergantung cara kita menerima. Bagaimana dengan
pendidikan dan ilmu yang lain yang belum di dapat ?
#pendidikan
Kembali ke #muda bagaimana dengan pendidikan dan ilmu yang
lain yang belum di dapat ?. “Bisalah di selesaikan seiring dengan telah
berlangsungnya pernikahan”!! apakah yakin akan kondusif ? ingat setelah ini
kewajiban kalian bertambah masih sempatkan untuk konsentrasi sementara pikiran
bercabang.
Apakah tidak tertarik untuk bebas berkarier terlebih dahulu? Ingat
tidak selamanya kita harus diam dirumah dan bukan berarti kita tidak boleh
terjun berkarya. Dengan demikian apa bekal yang sudah anda siapkan. Kita takkan
tau kehidupan selanjutnya akan semanis gula atau bahkan sepahit empedu. Setidaknya
bergerak dahulu terus berinvestasi buat cadangan di hari mendatang.
#bekal
Pendidikan yang menjadi tolak ukur suatu ilmu dimana dengan
tingginya tingkat pendidikan maka menjadikan tinggi pula derajat dan kedudukan
seseorang. Walau pun sebenarnya tidak semua yang mempunyai title pendidikan
dapat mempertanggung jawabkan ilmu sesuai kapasitas titlenya.
Namun dengan pendidikan secukupnya dan mampu mempertanggung
jawabkannya merupakan modal penting yang dalam pembahasan pernikahan. Nikah
sangat memerlukan ilmu yang siap untuk di realisasikan. Modalnya tidak hanya
materi sesuaikan syarat yang sudah menjadi rahasia umum dalam hidup berkeluarga
dalam bermasyarakat. Setidaknya jangan menjadi buah bibir kalau itu merupakan
sesuatu yang negatif.
#sanggup
Berkata memang cendrung lebih mudah, namun bisakah untuk lebih
berpikir bukan hanya perkara fisik dan mental. Perkara ini akan menjadi tanggung
jawab yang tidak kecil. Oke-lah nanti bisa di selesaikan sama-sama. Terlalu
naif si lidah itu berkata, terlalu mudah dia bergerak tapi sungguh tidak
seperti membalikkan telapak tangan. Kita semua juga berpikir pun demikian dan
kita percaya itu.
Pikir kembali !! dengan menikah di usiamu yang masih sangat muda
itu bisakah kau menjamin untung membersihkan rumahmu yang dulunya hanya
membersihkan kamar, dapatkah kamu menjamin untuk membersihkan baju yang dulu
hanya bajumu dan sekarang menjadi baju kita, dan siapkah kamu untuk menenangkan
sibuah hati dan menjamin kenyamanan hidupnya. Ingat itu tanggung jawab yang
harus di putuskan dari sekarang bukan setelah terjadi.
Jikalau hanya mode perkataan begitu mudahnya angin berlalu tapi
yakinkah kita bahwa angin yang sama akan datang di waktu atau hari setelah ini.
Dengan kayak gitu apakah kau yakin pernikahan bahagia? Ya karena semua kami
lakukan berdua dan aku merasa senang hidup dengannya. Apa kamu dan dia dapat
memastikan kalau sibuah hati akan berkata demikian juga.
#parents
Belasan bahkan puluhan tahun kita di besarkan mereka. Menjadikan
suatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, suatu yang tidak tau menjadi serba
tahu, serta menjadikan serta menjamin kehidupan untuk terus berlangsung.
Bertanggung jawab atas apa yang
kita lakukan selama ini dengan menjamin kehidupan kita dengan kehidupan
mereka. Ingatlah itu bukan suatu yang yang kecil walau memang mereka tidak
meminta untuk membalas perlakuan mereka tersebut. Karena memang sudah fakta
dalam berkehidupan itulah sebenarnya di sebut dengan pahlawan tanpa tanda jasa.
Namun demikian, pantaskah kita melepas tanggung jawab atas
perlakuan tesebut. Sudah seberapa seringkah orang tua kamu buat untuk tersenyum
sehingga kamu melepas kewajiban dengan memutuskan untuk nikah muda. Memang tidak
ada pengharapan yang akan diminta namun membuatnya tersenyum setidaknya mampu
membuat restu bertabur di atas buih-buih cinta dimasa berdua.
Mungkin kalian berpikir dengan menikah muda kalian mampu untuk membahagiakannya.
Perlu kalian ketahui, lagi-lagi bahwa tanggung jawab yang kalian emban bukan
lah seperti menyapu debu di sepetak kamar melainkan membersihkan seluruh ruas
dan bagiian rumah. Mungkin bukan harta kalian yang mereka minta namun senyum
pada raut keriput wajah mereka yang wajib kalian berikan.
#Si_podatif
Bukanlah sebuah kejelekan kalian dengan melangsungkan pernikahan di
usia yang muda. Bahkan tidak sedikit juga hal positif yang kalian ambil untuk
menghindari jutaan negatif diantaranya. Untuk dimiliki dan memiliki pada
umumnya dan untuk menjaga dan di jaga pada khususnya. Ya, bukan suatu yang
buruk bahkan bagus sekali di lihat dari segi pandang yang positif.
Disinilah dimana kita harus sedikit menggerakkan pola pikir yang
mana kita selalu berpikir positif dengan pendapat orang yang di dukung
orang-orang yang mana orang-orang tersebut mendapat dukungan dari orang-orang
lainnya.
#nikah_muda memang dapat berpersan dimana masalah yang kita alami
akan kita hadapi bersama. Memangnya dengan menikah tidak di usia muda tidak
bisa menghadapi masalah dengan bersama, bahkan dengan seperti itu masalah yang
di hadapi dapat lebih mudah diselesaikan dengan mudah karena telah sama-sama
dewasa baik dalam bidang fisik maupun pola pikir. Menikah baik dilakukan dimana
kita siap.
Siap dalam arti aku terima kamu untuk ku bukan untuk terlihat indah
dimata orang lain, bukan untuk jadi beban berat yang nanti bakal
menyusahkanmu walaupun memang nanti suatu
yang bengkok penuh dengan kekurangan, begitu pun yang telah di tetapkan
terlahir dengan sejuta kekurangan tersebut. Dengan begitu kamu siap terima aku
dan membimbing kekurangan ku menjadi sebuah keistimewaan mu dan aku akan
berjanji untuk tidak menjadikan kekurangan mu menjadi beban melainkan sebuah
kelebihan dari indahnya cinta kita dengan ilmu yang kubekali selama ini.
Kita akan membuat dimana indahnya keluarga yang mana di akui dan
nyata dirasakan oleh buah hati tercinta. Akan aku usahakan menjadikan bekal
yang menjadi modal utama ku menjadi siap hidup bersama mu. Bahkan bahagia yang
kita rasakan juga dapat di akui intern mu dan ekstern kita.
Bahagia bukan apa yang kita katakan tapi apa yang kita rasakan
bukan bukan apa yang kita sembunyikan tapi apa yang berhasil kita jujurkan,
bukan apa yang kita tunjukkan tapi itu dengan apa yang kita telah berhasil
maksimalkan.
Ikut sunah Rasul? Memang Rasul menikah di usia muda umur tapi tidak
muda pemikiran. Ingat berapa mahar untuk Rasullah menikah Khadijah? Bukan jumlah
yang sedikit,kan? , ingat dari umur berapa rasulullah berkarya? Bukan waktu
yang singkat, kan?. Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah menikah dimana beliau
memang telah siap dalam segi fisik, mental maupun nurani. Beliau menikah dalam
keadaan dimana semua siap. Jadi kalau memang mau menikah versi sunah Rasul
kenapa di ikuti dalam segi umur bukan dari segi suksesnya.
Dengan cara khadijah? Bahkan menikah dengan versi khadijah lebih
mudah dimana sudah benar-benar mampu untuk bersanding yang dewasa. Rasulullah
juga menerima bukan dengan karena hal kecil melainkan karena hal memang
benar-benar pemikiran matang. Kalau memang mau mengikuti sunah rasul kenapa
Cuma setengah-setengah, emangnya mau di kasih harapan setengah-setengah juga. Atau
dalam bahasa sekarang diphp-in. Sakit-kan?.
Tidak ada yang menyalahkan jika pilihan kamu memang sudah jatuh
sama nikah di usia muda. Namun apakah ada yang menyalahkan nikah di usia siap. Takut
kalau nanti terjerumus dalam zina, kalau takut terjerumus dalam zina ya jangan
mencoba mendekati zina. Takut kalau terlanjur tua tak dapat jodoh, apakah tidak
yakin dengan janji Allah kalau jodoh pasti bertemu dan semua di ciptakan
berpasang-pasangan. Nikah muda juga tidak punya jaminan hidup bahagia sementara
dengan menunda berhasil mengupayakan untuk berusaha berbekal untuk hidup bahagia.
#si_podahtif
@bekal_sukses_berbekal_pandangan_berbuah_pemikiran
Selasa, 06 Oktober 2015
tekat anak rantau
Anak rantau
created : Rizki Fauza simbolon
kesendirian
kegelapan di tengah malam tak ada yang saling memperdulikan
tak ada yang mau ambil urusan
mungkin ini menjadi takdir
tergores tinta di atas kertas
tanpa ada sepatah kata
hanya buku dan pena ini
teman sepiku dimalam hari
biarkanlah segalanya
mengalir bagaikan air
namun jika nanti tiba saatnya
kamilah tokoh yang menggebrak dunia
kami punya cara kami
kami punya jalan sendiri
tanpa harus banyak cerita
kami kader pengubah dunia
apa mungkin ada yang tau
perasaan hati ini
karena sesungguhnya, entah apa yang ingin ku perbuat
di dalam kesendirian ini
bagaikan air yang mengalir
terus sampai nanti tiba saatnya
kami mulai bergerak dengan satu tujuan pasti
karena kami yakin indonesia butuh kami
created : Rizki Fauza simbolon
kesendirian
kegelapan di tengah malam tak ada yang saling memperdulikan
tak ada yang mau ambil urusan
mungkin ini menjadi takdir
tergores tinta di atas kertas
tanpa ada sepatah kata
hanya buku dan pena ini
teman sepiku dimalam hari
biarkanlah segalanya
mengalir bagaikan air
namun jika nanti tiba saatnya
kamilah tokoh yang menggebrak dunia
kami punya cara kami
kami punya jalan sendiri
tanpa harus banyak cerita
kami kader pengubah dunia
apa mungkin ada yang tau
perasaan hati ini
karena sesungguhnya, entah apa yang ingin ku perbuat
di dalam kesendirian ini
bagaikan air yang mengalir
terus sampai nanti tiba saatnya
kami mulai bergerak dengan satu tujuan pasti
karena kami yakin indonesia butuh kami
Langganan:
Postingan (Atom)