SISI
PANDANG POSITIF DARI HAL POSITIF
SUDUT
PANDANGAN @SI_PODAHTIF
DALAM
BAHASAN NIKAH MUDA
created : Rizki fauza simbolon
created : Rizki fauza simbolon
#nikah
muda
Nikah Muda mungkin sudah menjadi hal familiar yang kita dengar
dalam kehidupan berkelompok, keluarga bahkan sebagai anggota dalam berpublik. Banyak
pendapat yang juga sudah di paparkan, di bagikan bahkan di publikasikan tentang
hal yang sangat familiar tersebut yakni nikah muda. Terus berkembang dan
semakin hits di kalangan khalayak ramai, semakin lama semakin indah pula
terdengarnya, mengapa demikian karena banyak hal yang mendukung penuh tentang
hal tersebut, bahkan semacam mendoktrin otak dengan semua keindahan hal
tersebut.
Memang indah terdengar seakan memecahkan cakrawala edukasi untuk
terus dan terus memahami hingga sampai pengharapan menuju puncak dimana
kebahagian lebih mudah di dapat belum lagi dengan dukungan yang menjadikan hal
itu positif bahkan menjadi tolakan keharusan bagi para orang tua yang memang
terdoktrin untuk hal itu.
Namun, @si_podahtif tidak
sependapat dengan hal tersebut, banyak hal yang menjadikan alasan baginya untuk
di jadikan sebagai tolak ukur atau alasan ketidak selarasannya dengan hal itu,
yang bahkan sudah menjadi hal super populer di kalangan manusia dan kaum remaja
khususnya.
Mengubah pola pikir yang awal IYA menjadi MUNGKIN atau BISA JADI
TIDAK memang sangat sulit. Hal utama yang di kumpulkan untuk dijadikan dukungan
adalah sumber. Ibarat penyusunan skripsi bagi para mahasiswa takkan berjalan
sebelum dapat masalah dan dengan didapatnya masalah bebas dan mahasiswa
tersebut pun bebas untuk menyelesaikan dengan cara dan metode apa.
Diantaranya hal yang menjadi permasalahan dan di gunakan sebagai
pokok utama yang di bahas yakni:
#nikah
Tidak sedikit ayat al-quran bahkan di dukung dengan banyak hadits,
diantaranya :
v “maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi, dua, tiga,
atau empat ....”(QS. An-nisa : 3)
v “dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu
mengingat kebesaran Allah”.(adz Dzariyat: 49)
v “Hai manusia, bertakwalah kepada tuhan-mu yang menciptakan kamu
dari satu jiwa dan darinya Dia menciptakan jodohnya, dan mengembang-biakkan
dari keduanya banyak laki-laki dan perempuan; dan bertakwalah kepada Allah SWT,
yang dengan nama-Nya kamu saling bertanya, terutama mengenai hubungan kekerabatan.
Sesunggihnya Allah SWT adalah pengawas atas kamu”.(An-nisa: 1)
v Dan lain-lain
Serta hadits nabi mengatakan bahwa dengan menikah telah
menyempurnakan separuh dari agama, sungguh luar biasa nikah ini. Rasanya
sempurnalah agama dengan dilaksanakan pernikah antara kita.
Apakah kita tidak berpikir ?
Oke, kamu memang menyempurnakan separuh agamamu dengan jalan
pernikahan. Sudahkah kamu berpikir dengan niatmu menyempurnakan agamamu yang
separuh kalian mampu berdua untuk menyempurnakan agama kalian yang separuh lagi
agar lebih utuh menyeluruh. Dengan modal yang seperti itu kamu mungkin dapat
meyakinkan orang lain untuk berusaha untuk meluruskan niat. Tapi, tidak untuk
diri sendiri. Ingatlah semua bukan hanya perkara yakin dan bisa melainkan
sanggup dan tanggung jawab.
·
Yakin
dengan umur yang sedemikian dapat masing-masing mengontrol emosi berdua ?
·
Yakin
dengan umur sedemikian dapat bertanggung jawab rohani islam yang sama-sama
berbekal pengenalan ?
#ingat dengan mengambilnya dari orang tuanya maka dia milikmu bebas
dirimu perlakukan dia setelah menjadi milikmu, tapi ingat salahnya juga menjadi
salahmu. Masih yakinkah untuk mengambil beban besar tersebut? Sudah cukupkah
ilmu sampai kesana?
·
Yakinkah
dapat menjaga dan terus mengayomi si bengkok tersebut
#muda
Memang kita tidak tau hidup sampai kapan, apa karena itu kita
memilih untuk menikah lebih cepat. Tidak ingatkah kalian dengan janji allah
bahwa @jodoh_pasti_bertemu. Takut ketuaan atau takut karena tampang seperti itu
jadi harus segera mencari dan harus segera menerima yang datang.
Stay be calm-lah semakin muda menikah semakin lama tanggung jawab
yang di embankan kepadamu. Sudah siapkah untuk terus mendapatkan masalah dan
siaga untuk menghadapi berdua. Tampang? Itu mukjizat terbesar kamu tidak usah
takut semua itu sempurna tergantung cara kita menerima. Bagaimana dengan
pendidikan dan ilmu yang lain yang belum di dapat ?
#pendidikan
Kembali ke #muda bagaimana dengan pendidikan dan ilmu yang
lain yang belum di dapat ?. “Bisalah di selesaikan seiring dengan telah
berlangsungnya pernikahan”!! apakah yakin akan kondusif ? ingat setelah ini
kewajiban kalian bertambah masih sempatkan untuk konsentrasi sementara pikiran
bercabang.
Apakah tidak tertarik untuk bebas berkarier terlebih dahulu? Ingat
tidak selamanya kita harus diam dirumah dan bukan berarti kita tidak boleh
terjun berkarya. Dengan demikian apa bekal yang sudah anda siapkan. Kita takkan
tau kehidupan selanjutnya akan semanis gula atau bahkan sepahit empedu. Setidaknya
bergerak dahulu terus berinvestasi buat cadangan di hari mendatang.
#bekal
Pendidikan yang menjadi tolak ukur suatu ilmu dimana dengan
tingginya tingkat pendidikan maka menjadikan tinggi pula derajat dan kedudukan
seseorang. Walau pun sebenarnya tidak semua yang mempunyai title pendidikan
dapat mempertanggung jawabkan ilmu sesuai kapasitas titlenya.
Namun dengan pendidikan secukupnya dan mampu mempertanggung
jawabkannya merupakan modal penting yang dalam pembahasan pernikahan. Nikah
sangat memerlukan ilmu yang siap untuk di realisasikan. Modalnya tidak hanya
materi sesuaikan syarat yang sudah menjadi rahasia umum dalam hidup berkeluarga
dalam bermasyarakat. Setidaknya jangan menjadi buah bibir kalau itu merupakan
sesuatu yang negatif.
#sanggup
Berkata memang cendrung lebih mudah, namun bisakah untuk lebih
berpikir bukan hanya perkara fisik dan mental. Perkara ini akan menjadi tanggung
jawab yang tidak kecil. Oke-lah nanti bisa di selesaikan sama-sama. Terlalu
naif si lidah itu berkata, terlalu mudah dia bergerak tapi sungguh tidak
seperti membalikkan telapak tangan. Kita semua juga berpikir pun demikian dan
kita percaya itu.
Pikir kembali !! dengan menikah di usiamu yang masih sangat muda
itu bisakah kau menjamin untung membersihkan rumahmu yang dulunya hanya
membersihkan kamar, dapatkah kamu menjamin untuk membersihkan baju yang dulu
hanya bajumu dan sekarang menjadi baju kita, dan siapkah kamu untuk menenangkan
sibuah hati dan menjamin kenyamanan hidupnya. Ingat itu tanggung jawab yang
harus di putuskan dari sekarang bukan setelah terjadi.
Jikalau hanya mode perkataan begitu mudahnya angin berlalu tapi
yakinkah kita bahwa angin yang sama akan datang di waktu atau hari setelah ini.
Dengan kayak gitu apakah kau yakin pernikahan bahagia? Ya karena semua kami
lakukan berdua dan aku merasa senang hidup dengannya. Apa kamu dan dia dapat
memastikan kalau sibuah hati akan berkata demikian juga.
#parents
Belasan bahkan puluhan tahun kita di besarkan mereka. Menjadikan
suatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, suatu yang tidak tau menjadi serba
tahu, serta menjadikan serta menjamin kehidupan untuk terus berlangsung.
Bertanggung jawab atas apa yang
kita lakukan selama ini dengan menjamin kehidupan kita dengan kehidupan
mereka. Ingatlah itu bukan suatu yang yang kecil walau memang mereka tidak
meminta untuk membalas perlakuan mereka tersebut. Karena memang sudah fakta
dalam berkehidupan itulah sebenarnya di sebut dengan pahlawan tanpa tanda jasa.
Namun demikian, pantaskah kita melepas tanggung jawab atas
perlakuan tesebut. Sudah seberapa seringkah orang tua kamu buat untuk tersenyum
sehingga kamu melepas kewajiban dengan memutuskan untuk nikah muda. Memang tidak
ada pengharapan yang akan diminta namun membuatnya tersenyum setidaknya mampu
membuat restu bertabur di atas buih-buih cinta dimasa berdua.
Mungkin kalian berpikir dengan menikah muda kalian mampu untuk membahagiakannya.
Perlu kalian ketahui, lagi-lagi bahwa tanggung jawab yang kalian emban bukan
lah seperti menyapu debu di sepetak kamar melainkan membersihkan seluruh ruas
dan bagiian rumah. Mungkin bukan harta kalian yang mereka minta namun senyum
pada raut keriput wajah mereka yang wajib kalian berikan.
#Si_podatif
Bukanlah sebuah kejelekan kalian dengan melangsungkan pernikahan di
usia yang muda. Bahkan tidak sedikit juga hal positif yang kalian ambil untuk
menghindari jutaan negatif diantaranya. Untuk dimiliki dan memiliki pada
umumnya dan untuk menjaga dan di jaga pada khususnya. Ya, bukan suatu yang
buruk bahkan bagus sekali di lihat dari segi pandang yang positif.
Disinilah dimana kita harus sedikit menggerakkan pola pikir yang
mana kita selalu berpikir positif dengan pendapat orang yang di dukung
orang-orang yang mana orang-orang tersebut mendapat dukungan dari orang-orang
lainnya.
#nikah_muda memang dapat berpersan dimana masalah yang kita alami
akan kita hadapi bersama. Memangnya dengan menikah tidak di usia muda tidak
bisa menghadapi masalah dengan bersama, bahkan dengan seperti itu masalah yang
di hadapi dapat lebih mudah diselesaikan dengan mudah karena telah sama-sama
dewasa baik dalam bidang fisik maupun pola pikir. Menikah baik dilakukan dimana
kita siap.
Siap dalam arti aku terima kamu untuk ku bukan untuk terlihat indah
dimata orang lain, bukan untuk jadi beban berat yang nanti bakal
menyusahkanmu walaupun memang nanti suatu
yang bengkok penuh dengan kekurangan, begitu pun yang telah di tetapkan
terlahir dengan sejuta kekurangan tersebut. Dengan begitu kamu siap terima aku
dan membimbing kekurangan ku menjadi sebuah keistimewaan mu dan aku akan
berjanji untuk tidak menjadikan kekurangan mu menjadi beban melainkan sebuah
kelebihan dari indahnya cinta kita dengan ilmu yang kubekali selama ini.
Kita akan membuat dimana indahnya keluarga yang mana di akui dan
nyata dirasakan oleh buah hati tercinta. Akan aku usahakan menjadikan bekal
yang menjadi modal utama ku menjadi siap hidup bersama mu. Bahkan bahagia yang
kita rasakan juga dapat di akui intern mu dan ekstern kita.
Bahagia bukan apa yang kita katakan tapi apa yang kita rasakan
bukan bukan apa yang kita sembunyikan tapi apa yang berhasil kita jujurkan,
bukan apa yang kita tunjukkan tapi itu dengan apa yang kita telah berhasil
maksimalkan.
Ikut sunah Rasul? Memang Rasul menikah di usia muda umur tapi tidak
muda pemikiran. Ingat berapa mahar untuk Rasullah menikah Khadijah? Bukan jumlah
yang sedikit,kan? , ingat dari umur berapa rasulullah berkarya? Bukan waktu
yang singkat, kan?. Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah menikah dimana beliau
memang telah siap dalam segi fisik, mental maupun nurani. Beliau menikah dalam
keadaan dimana semua siap. Jadi kalau memang mau menikah versi sunah Rasul
kenapa di ikuti dalam segi umur bukan dari segi suksesnya.
Dengan cara khadijah? Bahkan menikah dengan versi khadijah lebih
mudah dimana sudah benar-benar mampu untuk bersanding yang dewasa. Rasulullah
juga menerima bukan dengan karena hal kecil melainkan karena hal memang
benar-benar pemikiran matang. Kalau memang mau mengikuti sunah rasul kenapa
Cuma setengah-setengah, emangnya mau di kasih harapan setengah-setengah juga. Atau
dalam bahasa sekarang diphp-in. Sakit-kan?.
Tidak ada yang menyalahkan jika pilihan kamu memang sudah jatuh
sama nikah di usia muda. Namun apakah ada yang menyalahkan nikah di usia siap. Takut
kalau nanti terjerumus dalam zina, kalau takut terjerumus dalam zina ya jangan
mencoba mendekati zina. Takut kalau terlanjur tua tak dapat jodoh, apakah tidak
yakin dengan janji Allah kalau jodoh pasti bertemu dan semua di ciptakan
berpasang-pasangan. Nikah muda juga tidak punya jaminan hidup bahagia sementara
dengan menunda berhasil mengupayakan untuk berusaha berbekal untuk hidup bahagia.
#si_podahtif
@bekal_sukses_berbekal_pandangan_berbuah_pemikiran
Perbaiki tanda bacanya, lelah bacanya kalo sampe ke titik. Dibagian yang ini "Memang indah terdengar seakan memecahkan cakrawala edukasi untuk terus dan terus memahami hingga sampai pengharapan menuju puncak dimana kebahagian lebih mudah di dapat belum lagi dengan dukungan yang menjadikan hal itu positif bahkan menjadi tolakan keharusan bagi para orang tua yang memang terdoktrin untuk hal itu."
BalasHapusterimakash sarannya
Hapus